Tracking Mangrove, Magnet Baru Maerakaca Semarang
Ada yang baru di Puri Maerakaca Semarang, yaitu Mangrove Tracking. Jalur dengan panjang 135 meter yang terbuat dari bambu menyusuri mangrove tersebut cukup menarik perhatian pengunjung. Berjalan kaki menyusuri sejuknya hutan bakau, di sisi miniatur laut Jawa tersebut, sambil melihat perahu daun yang sering lewat menjadi daya tariknya tersendiri.
Jalur ini sangat menarik minat pengunjung untuk datang. Ratusan pengunjung di hari biasa dan ribuan orang di akhir pekan atau libur panjang. Jika dahulu lebih banyak pengunjung anak anak dan keluarga, kini lebih banyak didominasi pengunjung anak muda, yang suka foto session atau juga selfie.
Penambahan wahana baru cukup ampuh meningkatkan kunjungan dari salah satu tujuan rekreasi di Kota Semarang ini. Tracking Mangrove ini menjadi awal dari revitalisasi Puri Maerakaca. Banyak penyegaran dilakukan dilakukan sejak 2016, dan di tahun 2017 PT PRPP akan melakukan branding baru dengan nama Grand Maerakaca. IG hashtag #GrandMaerakaca
35 anjungan rumah adat kabupaten dan kota di Jawa Tengah yang sebelumnya menjadi aset pemerintah kota / kabupaten, tahun 2017 diambil alih sepenuhnya oleh PT PRPP yang merupakan badan usaha milik Pemprov Jawa Tengah supaya pengelolaan dan perawatan menjadi satu atap.
Tak hanya mangrove tracking, sejumlah wahana juga akan di tambah lagi di sisi miniatur laut jawa tersebut. Sea walk dengan panjang 500 meter dan lebar 2 meter akan dibangun dari sisi anjungan Blora hingga Brebes.
Juga akan ada floating market atau pasar terapung, dimana pengunjung dapat membeli kuliner khas Jawa Tengah seperti pecel, tahu gimbal, gandos dan lainnya dengan penjualnya ada di perahu-perahu yang ditambatkan di dermaga.
Revitalisasi ini menjadi bukti keseriusan PT PRPP mengembalikan lagi Puri Maerakaca menjadi salah satu obyek wisata kebanggaan Jawa Tengah. Tempat rekreasi yang dibangun pada tahun 1993 ini pernah populer pada masanya, kemudian meredup karena munculnya tempat wisata baru serta kurangnya perawatan menjadikan Puri Maerakaca ditinggalkan pengunjung.
Mulai tahun 2015, pengelola terlihat kembali melakukan perbaikan perbaikan dan menggandeng komunitas anak muda untuk membuat acara dan publikasi yang tepat. Jika pada tahun 2014, pengunjung Maerakaca hanya 28 ribu dalam setahun, tahun 2015 naik lebih dari 100 persen menjadi 73 ribu pengunjung. Dan tahun 2016 ini, target pengunjung 125 ribu orang sudah tercapai di awal bulan Desember ini. [Semarang, 25 Desember 2016]
Yuk mrene…
Wah asikkkk…
Semarang smakin oke… ayo kunjungi lokasi nongkrong seru dan keren ini. 🙂