Gunakan Metode CLT, Materi Pelajaran Lebih Mudah Dimengerti

Pelajaran bahasa Inggris yang diterima Saleh, siswa kelas 2 Olimpiade SMA N 3 Semarang berlangsung menarik. Bersama teman teman sekelasnya, dirinya terlihat antusias, terlebih pembelajaran dilakukan sembari bermain. Didampingi dua guru Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa Universiti Teknologi Malaysia (UTM), siswa kelas dua yang juga dipercaya sebagai ketua kelas tersebut mengaku gembira dengan sistem pembelajaran yang diberikan.

Belajar Sambil Bermain - Metode CLT“Berbeda dengan metode belajar selama ini yang lebih menggunakan buku, kali ini kita bisa belajar sembari berinteraksi antar teman sekaligus bermain, sehingga materi yang diberikan lebih cepatdimengerti”, paparnya saat ditemui di sela sela belajar, Selasa (4 Mar 2014).

Sementara itu, menurut Alyana Raail, salah satu guru PPL dari UTM, siswa diajak untuk lebih aktif bertanya dan saling berinteraksi. “Kali ini kita belajar tentang conjunction atau kata penghubung. Siswa kita ajak belajar dengan metode Communication Language Teaching (CLT), sembari bermain, materi pelajaran kita masukkan sehingga tidak bosan dan lebih bisa dimengerti”, terangnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor IKIP PGRI Semarang Dr Muhdi SH MHum mengungkapkan keberadaan mahasiswa PPL dari UTM tersebut merupakan kelanjutan kerjasama antara IKIP PGRI Semarang dengan UTM. Menurutnya, pendidikan antara kedua negara tidak jauh berbeda.

Namun demikian tetap saja ada hal hal patut ditimbang dan saling mempelajari. “Misalnya saja, untuk pendidikan Olah raga di Malaysia menekankan kepada kebugaran tubuh, sedangkan dalam pendidikan olah raga di Indonesia bahkan sejak tingkat Sekolah dasar menekankan kepada prestasi”, tutur Rektor.

Kehadiran orang nomor satu di IKIP PGRI Semarang bersamarombongan, merupakan bagian dari kunjungan ke sekolah sekolah di Kota Semarang yang di tempati untuk PPL yaitu SMA Negeri 3 Semarang, SMAN 1 Semarang, SMK N 7 Semarang dan SMK N 6 Semarang.

Wakil rektor I IKIP PGRI Semarang Dra Sri Suciati MHum menambahkan program kerjasama antara IKIP PGRI Semarang dan UTM tidak hanya dalam bidang pertukaran PPL, tetapi juga hal hal lain seperti pertukaran dosen, kuliah umum dan lainnya. Pada PPL sendiri, tahun ini merupakan tahun ketiga. Jumlahnya terus meningkat dari tahun pertama, tahun 2012 berjumlah 12 mahasiswa, dan pada tahun 2014 ini sebanyak 14 mahasiswa”, tambahnya.

Hal positif juga disampaikan perwakilan dari UTM, Dr Zainudin, pihaknya melihat hubungan kerjasama antara dua perguruan tinggi akan terus berlangsung dan ditingkatkan. “Yang terpenting, dari kerjasama PPL ini adalah terbentuknya wawasan global dalam diri mahasiswa baik dari Indonesia maupun dari Malaysia. Kedua adalah persaudaraan yang akan terus terjalin hingga jauh hari setelah mereka pulang ke negara masing – masing”, tutupnya. [Wawasan, Rabu 05 Maret 2014]

Author: Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *