Pilwakot Harus Jadi Marketing Politik #RembugSocmed10
Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) saat ini seharusnya menjadi momentum marketing politik bagi para pasangan calon (paslon).
Pandangan itu disampaikan pengamat komunikasi Undip Joyo NS Gono di sela Rembug Sosmed yang digelar di Hotel Grasia, Minggu (25/10/15). Menurutnya, saat ini bukan lagi waktunya kampanye secara monolog seperti di era-era sebelumnya.
Pengamat Komunikasi Undip Joyo NS Gono.
“Ini adalah saatnya marketing politik dimana paslon dapat menjual dan memasarkan program kerja serta visi misinya melalui media sosial dan bukan lagi media konvensional,” terangnya.
Dijelaskan, partisipasi warga secara otonom dapat diraih dengan model kampanye seperti ini. Nantinya akan ada keterlibatan warga secara dua arah dan dapat berkomunikasi secara intens.
Kondisi ini berbeda dengan pemilu sebelumnya dimana lebih banyak digelar rapat umum dan kampanye. Dengan rapat umum, komunikasi berlaku searah tanpa ada proses tanya jawab dan diskusi antara paslon dengan calon pemilihnya.
“Ini yang akan mencerdaskan masyarakat pemilih kita. Di sini, KPU cukup menjadi juri dan bukan pemasar agar permainan politik agar tidak terjadi pelanggaran,” tukasnya.
Senada, anggota KPU Kota Semarang Agus Suprihanto mengakui jika pola kampanye saat ini semaunya difasilitasi pihaknya. Mulai pembuatan baliho/spanduk serta pemasangannya, sudah diatur pihaknya.
KPU berharap, paslon dapat lebih kreatif melakukan tatap muka dengan calon pemilih sekaligus memaparkan program kerjanya. Pembatasan adanya media luar ruang untuk kampanye dimaksudkan agar masing-masing melakukan komunikasi dua arah.
Anggota KPU Kota Semarang: Agus Suprihanto.
“Jangan sampai ada calon yang hanya dikenal lewat gambar baliho atau iklan di media saja tapi programnya apa tidak jelas,” tuturnya.
Ditambahkan, proses inilah yang mungkin dianggap sebagian pihak sebagai Pilwakot yang kurang greget. Untuk itu pula pihaknya memfasilitasi banyak sosialisasi baik melalui sosmed bahkan rapat pertemuan tingkat RT dan RW.
“Apalagi target kesuksesan Pilwakot kali ini adalah 75 persen kehadiran warga di bilik suara, atau setidaknya sama dengan saat Pilpres 2014 lalu,” pungkasnya. Hid