Tokyo Sobo Joglo, Kolaborasi Seni Dua Budaya

Anak memainkan gamelan

Kolaborasi seni dua budaya dalam Tokyo Sobo Joglo. Gelaran ini merupakan kolaborasi dari berbagai komunitas insan kreatif di bidang musik maupun seni pertunjukan yang ada di Jatinom, Semarang dan Jogjakarta serta Tokyo Jepang.

Komunitas seni di desa Jatinom (padepokan Ash-Somad), Komunitas Gangsadewa (Yogyakarta) dan AbsurdNation(Semarang Jazz Band), yang siap melebur bersama musisi dari Tokyo University of Art/Senju Dejare Music Orchestra (Jepang) pimpinan musisi sekaligus komposer Makoto Namura menyuguhkan sebuah alternatif pertunjukan yang fresh.

poster-tokyo-sobo-joglo

denah-lokasi

Rangkaian acara Tokyo Sobo Joglo dimulai dari tanggal 27 desember dengan menggelar workshop di kampus ISI Yogyakarta, kemudian dilanjutkan dengan pementasan bersama melibatkan mahasiswa ISI Yogyakarta, Gangsadewa Etnic ansamble dan Senju Dejare Music Orchestra (jepang) pada tanggal 28 Desember 2016 di concert hall ISI Yogyakarta.Acara tersebut didukung oleh Dinas Kebudayaan DIY dan ISI Yogyakarta Prodi Penciptaan.

Pada hari berikutnya Kamis 29 Desember 2016 bertempat di Padepokan Ash – Somad Internasioanal Jatinom, Klaten akan diadakan kolaborasi antara musisi setempat bersama Gangsadewa, AbsurdNation, dan Senju Dejare Music Orchestra. Pementasan di Jatinom ini akan menampilkan potensi dari masyarakat asli Jatinom dengan kelompok seni tradisi. Proses kreatif untuk mengawali konsep Tokyo Sobo Joglo dirintis dan didampingi langsung oleh komposer Memet Chairul Slamet, melalui workshop bersama masyarakat setempat sekaligus anggota dari padepokan Ash-Somad, hasil proses tersebut akan disajikan sebagai repertoar bersama.

Adapun profil kelompok penampil sebagai berikut :
1. Karawitan SDN 1 Krajan dengan penanggung jawab Drs.Gono Margono (kepala sekolah) pelatih Jumardi, pelatih pendamping guru SDN 1 Krajan, dengan visi: membentuk karakter anak dapat mencintai menghargai dan sanggup melestarikan seni budaya khususnya karawitan, harapan/tujuan menggali bakat dan minat anak di bidang seni budaya serta membekali anak dalam membentuk karakter serta mencintai serta paham untuk melestraikan warisan budaya leluhur melalui karawitan. Terbentuk tanggal 1 september 2016.

2. Bambu runcing pimpinan bapak Jumadi, Pembina Bapak kasino Kasno Pandoyo, bermarkas di dukuh Tuban, manjung, ngawen, berdiri 28 Oktober 2016 merupakan ansamble musik bamboo khas tradisi desa Jatinom.

3. Saron Pangrayuk dengan ketua Ikrom rifai, Pembina mustar bintoro, base camp di bengkel seni nolbas baru berdiri sekitar bulan oktober 2016, beranggotakan 20 orang sebagian anak-anak dan remaja saron pangrayuk artinya saron adalah alat pukul, pangrayuk artinya merangkul atau mengajak. Diharapkan dengan wadah saron pangrayuk bisa merangkul dan member virus berkesenian di era modern terutama bagi anak-anak dan usia remaja, pernah main di acara malam midodaren perayaan tradisional lebaran apem ya qowiyu dan acara kirab budaya suro mubeng deso di desa Gedaren, Jatinom Klaten.

4. AbsurdNation adalah kelompok Jazz ekperimental (kuartet) berdiri di Semarang pada tahun 2012, dengan personel Nanda Goeltom sebagai vocalist sekaligus trumpeter, Yusuf saputra pianist dan drummer Fanny wardoyo. Mereka konsisten untuk mengeksplorasi musik jazz dan telah menghasilkan satu album indie label dengan tajuk Titik Balik.

5. Gangsadewa etnik ensemble pimpinan Memet Chairul Slamet adalah kelompok music etnik ekperimental dengan mengeplorasi bunyi-bunyian dari berbagai penjuru Indonesia. Gangsadewa telah memproduksi tiga album yaitu milangkori, kidung nusaraya dan gelang nusaraya. Gangsadewa beberapa kali melawat untuk mengadakan konser maupun tour ke manca negara seperti Australia dan Jepang. Untuk pementasan di dalam negari gangsadewa rajin mementaskan karya ditingkat nasional maupun event internasional seperti SIPA 2016.

6. Senju Dejare Music Orchestra pimpinan Makoto Namura merupakan kelompok musik komunitas mahasiswa Tokyo University dan praktisi musik di kota Tokyo. Kelompok ini adalah kelompok komunitas pecinta musik sekaligus praktisi music di kota metropolitan Tokyo. Mereka akan menempilkan karya dengan berbagai instrument baik tradisi maupun modern asli dari negeri Sakura.

7. Kroncong Sholawat adalah kelompok music asli dari jatinom yang memainkan lagu Sholawat sebagia media dakwah kecil dalam format keroncong dengan pimpinan Y. Joko. P.

Yang tak kalah menarik adalah, akan ada workshop gamelan bersama teman-teman Gangsadewa dan Seniman dari Tokyo bersama para warga pada khususnya anak-anak. Salah satu tujuannya adalah mengenalkan dan menguatkan kecintaan generasi muda terhadap kebudayaan tradisional. Acara rencana akan dilaksanakan di pagi hari, tanggal 29 desember 2016 jam 09.00 wib. Sore hari nya, kegiatan dilanjutkan dengan eksibisi jemparingan. Salah satu kegiatan olah raga budaya peninggalan mataraman. Kegiatan ini sebenarnya merupakan kegiatan rutin dari warga dan harapannya adalah meningkatkan animo masyarakat sekitar terhadap pelestarian kebudayaan-kebudayaan tradisi yang telah dilakukan turun temurun.

Kategori: Serba serbi .

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *