Cegah Radikalisme, 100 Mahasiswa Lintas Agama Bertemu di Semarang
Sebagai respon terkait situasi dan kondisi bangsa Indonesia saat ini yang tengah mengalamai krisis kebangsaan karena mulai banyaknya aktivitas yang ditengarai mengarah pada ancaman terhadap keutuhan NKRi, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Temu Kebangsaan Mahasiswa Lintas Agama pada 27 – 29 September 2017 di Hotel Puri Garden, Semarang.
Peserta Temu Kebangsaan ini berjumlah 100 mahasiswa yang mewakili berbagai perguruan tinggi di Indonesia, baik negeri maupun swasta.
Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa tentunya perlu diberikan pemahaman dan pembentukan karakter wawasan kebangsaan serta ke-Bhinnekaan. Melalui kegiatan mahasiswa lintas agama ini, mahasiswa yang memiliki perbedaan suku, agama dan budaya dipertemukan. Sejatinya perbedaan bukanlah sumber permusuhan, namun perbedaan adalah sumber kebersamaan, karena perbedaan akan memperindah lukisan Indonesia dengan ragam adat istiadat dan budaya.
Ketua Panitia kegiatan, Dewa Made Artayasa mengatakan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus ditanami nilai-nilai luhur Pancasila serta menegakkan 4 pilar kebangsaan agar mencegah perkembangan radikalisme di Indonesia.
Pembangunan tidak bisa dilakukan oleh segelintir golongan saja, namun semua pemeluk agama apapun di Indonesia tetap memiliki porsi yang sama untuk berkontribusi dalam memajukan Indonesia, tambahnya.
Sementara, Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI, I Ketut Widnya mengatakan, mahasiswa yang saat ini erat kaitannya dengan media sosial diminta untuk menjadi garda terdepan dalam mencegah pecahnya kerukunan lewat hujatan di dunia maya. Menjadi bijak dalam menggunakan media sosial sangatlah perlu.
Sing rukun ya ndaaa…