Bahayakah Memandang Gerhana Matahari Dengan Mata Telanjang?
Rabu, 9 Maret 2016, Indonesia mengalami gerhana matahari. Sebanyak 12 propinsi akan mengalami gerhana matahari total. Sedangkan lainnya mengalami gerhana parsial. Seperti Kota Semarang mengalami gerhana dengan maksimal 84,80% yang akan terjadi mulai pukul 6.20 WIB hingga 8.36 WIB dengan puncak gerhana pada 7.24 WIB.
Gerhana Matahari di Svalbard, Norwegia Maret 2015. Foto: The Guardian/Haakon Mosvold Larsen.
Menurut The Guardian, melihat gerhana matahari total dengan mata telanjang hanya aman jika hanya dilakukan dalam hitungan detik. Kacamata hitam tidaklah membantu, jika digunakan untuk mengamati dalam waktu cukup lama. Karena gerhana total merupakan fenomena unik dan jarang sekali terjadi, akan membuat orang penasaran dan memandang berlama lama proses terjadinya gerhana.
Kacamata khusus seperti kacamata las no 14, cukup aman untuk digunakan. Sedangkan kacamata gerhana yang tidak jelas pembuatnya, sangat tidak disarankan. Paparan sinar uv yang cukup lama akan menyebabkan solar retinopathy berupa titik titik hitam pada pandangan mata. Dan ini sangat sulit untuk disembuhkan. Terlebih untuk anak anak yang relatif lebih sensitif dengan hal ini.
Jadi, jika tidak memiliki peralatan yang memadai, lebih baik melihat melalui siarang televisi atau internet saja. Keseruannya sangat tidak sebanding dengan resikonya.