EO Profesi Yang Cocok Bagi Lulusan Komunikasi
Pekerjaan di Event Organizer (EO) sangat prospektif bagi lulusan komunikasi di perguruan tinggi. Hal ini terungkap dalam paparan kuliah tamu di Program Studi Komunikasi UNIKA Soegijapranata Semarang, Rabu (2/4/2014). Menurut dosen tamu Ketua AEOC (Asociation of Event Organization Company) Jateng Shafigh Pahlevi Lontoh, semakin banyak organisasi, perusahaan atau kantor pemerintah yang memanfaatkan jasa EO dalam mengelola acara mereka.
“Ini yang menjadi peluang rekan rekan sarjana kemunikasi atau mungkin yang masih kuliah untuk menjadi tenaga EO, mengelola event dengan mengandalkan keunikan dan kreativitas ide yang dimiliki”, terangnya. Dijelaskan, EO memang profesi yang menarik bagi anak muda saat ini, hal ini disebabkan karena banyaknya EO yang bermunculan sekarang ini. Peluang itulah yang sebaiknya dimanfaatkan mahasiswa dan juga lulusan perguruan tinggi.
Dengan demikian, katanya, usai mereka lulus kuliah, mahasiswa tidak sekedar mencari pekerjaan menjadi karyawan namun justru membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, dengan masih mudanya usia mahasiswa, tingkat kreativitas mahasiswa ini juga masih tinggi. “Sudah muda, kreatif dan dapat membuka lapangan kerja tentu akan menjadi nilai lebih bagi mahasiswa dan lulusan komunikasi ini” tegasnya.
Pembicara lain, Irda Rodeta pengelola akun twitter @eventsemarang memaparkan, strategi memaksimalkan media sosial twitter. Pasalnya, saat ini terjadi tren penggunaan komunikasi melalui media sosial yang semakin intens dipergunakan oleh praktisi event organizer di tingkat nasional dan internasional, seiring peningkatan penggunaan telepn seluler pintar (smartphone) dalam kegatan sehari hari. Pada ajang konser, strategi socmed sudah umum dipergunakan bahkan diandalkan para promotor. Tidak akrab dengan social media artinya mengurangi kesempatan menjangkau calon penonton”, ujarnya.
Ketua Program Studi Komunikasi UNIKA Soegijapranata B Natalia Pujiastuti menjelaskan, kuliah tamu yang diselenggarakan merupakan kegiatan rutin yang diadakan program studi Komunikasi sebagai upaya membumikan civitas akademika pada tataran praktis industri komunikasi. “Kami bertekad untuk menjadikan program studi komunikasi sebagai industri yang menghasilkan sarjana komunikasi yang familiar dengan dunia kerja”, ungkapnya.