Kebangkitan Kopi Indonesia Yang Kedua
Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia. Namun tahukan Anda jika Indonesia pernah mendominasi pasar kopi global?
Ya, dulu Indonesia pernah memperoleh peringkat pertama sebagai negara penghasil kopi global. Bahkan kopi Indonesia sempat memperoleh ketenaran di manca negara. Tepatnya pada masa penjajahan yang dikenal dengan “Cup of Java”. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki kopi specialty terbanyak di dunia yang terkenal dengan keunikan citarasanya.
Kopi telah menjadi primadona dalam perdagangan internasional dan menjadi komoditas andalan VOC. Penjualan biji kopi dari Indonesia meledak hingga melebihi ekspor dari Mocha, Yaman. Dan Belanda pun dapat memonopoli pasar kopi dunia saat itu.
“Masa kolonial saat itu adalah era kejayaan kopi Indonesia yang pertama. Produktivitas perkebunan kopi pada periode 1870-1930 telah mengubah lanskap sosial ekonomi Hindia Belanda hingga memunculkan komoditas Kopi Jawa yang menjadi unggulan dan dikenal hingga Amerika Serikat,” ujar Moelyono Soesilo di sela acara Coffe Talk yang digelar di Blue lotus, Selasa (27/9/2022)
Setelah mengalami naik turun pasca era kolonial, industri kopi di Indonesia menemukan kurva kedua dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. “Saya menyebutnya kebangkitan kopi Indonesia yang kedua, ditandai dengan momentum peningkatan produktivitas perkebunan kopi, tren peningkatan konsumsi kopi yang mencapai 5 kg/perkapita serta pertumbuhan kedai-kedai kopi yang masif. Indonesia juga mempunyai persediaan lahan perkebunan kopi yang lebih dari cukup untuk memasok kebutuhan kopi dunia,” tambah Moel, sapaan akrabnya yang juga merupakan CEO dan co-founder KopiKita.
Momentum kebangkitan kopi Indonesia yang kedua inilah, yang menjadi latar belakang terbentuknya KopiKita, sebuah platform community hub yang ingin menjadi connecting dots bagi seluruh stakeholder kopi di Indonesia.
Jay Wijayanto, praktisi bisnis kopi yang juga sekaligus co-founder KopiKita, mengungkapkan. “Kami ingin menghubungkan setiap pihak dari petani hingga peminum demi memperbaiki kopi Indonesia. Merangkul seluruh pelaku dalam rantai nilai kopi untuk bersama-sama meraih momentum kebangkitan kopi ini”.
Mengusung visi menjadi platform kopi berbasis komunitas yang terintegrasi dan terpercaya, KopiKita dilengkapi fitur-fitur kunci seperti e-commerce, direktori kopi, info event hingga info-info seputar seluk-beluk kopi.
“Ke depannya, kami ingin mengembangkan KopiKita dengan fitur commodity market, KopiKita Academy hingga sertifikasi.” Jelas Elga Yulwardian, CTO dan co-founder KopiKita.
Selain aplikasi KopiKita, beberapa waktu lalu juga telah diluncurkan buku KopiKita: Geliat, Hype dan Karut-marut Masalahnya (Gramedia Pustaka Utama, 2022) ditulis oleh Moelyono Soesilo yang seluruh royaltinya akan diberikan 100% kepada petani kopi.