Kopdar Investarian Bersama Reksa Dana Manulife

30 blogger hadir dalam Kopdar Investarian Bersama Reksa Dana Manulife, di kantor pemasaran Manulife Semarang, Jl Pandanaran No 16 – 18, 30 September 2018.

Peserta nampak antusias mendengarkan paparan President Direktur PT Manulife Asset Management Indonesia (MAMI), Legowo Kusumonegoro.

Menabung, beli emas, atau dibelikan property atau saham menjadi pilihan yang paling banyak dilakukan untuk berinvestasi atau untuk mencapai tujuan finansial tertentu. Masing masing instrumen tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika uang kita tidak cukup banyak tentu tidak cukup jika dibelikan property. Atau jika ingin menjualnya, tentu juga tidak cepat laku, jika menginginkan harga jual yang bagus.

Jika uang kita hanya 500 ribu, mungkin hanya bisa disimpan dalam bentuk tabungan dengan bunga hanya 1 persen, sedang jika uang kita 50 juta, bisa dideposito dengan bunga sekitar 4 persen, sementara jika dana puluhan miliar mungkin bisa di atas 6 persen. Kondisi seperti inilah yang membuat Reksa Dana menjadi pilihan. Dana dari banyak investor digabungkan, dikelola secara profesional oleh manajer investasi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, papar Legowo.

Ada 4 jenis Reksa Dana sebagai medium berinvestasi. Pertama adalah Reksa Dana Pasar Uang, jenis reksa dana ini seluruhnya menggunakan instrumen pasar uang dengan potensi hasil cenderung stabil. Kedua, Reksa Dana Pendapatan Tetap, yang minimal 80 persen berupa obligasi, dengan potensi hasil dan fluktuasi rendah. Yang ketiga, Reksa Dana Campuran, menggunakan porsi obligasi dan saham lebih berimbang, potensi hasil dan resiko reksa dana ini relatif sedang. Sementara terakhir ada Reksa Dana Saham, karena minimal 80 persen dana diinvestasikan dalam bentuk saham, potensi hasil dan juga resiko yang ada juga tinggi. Yang penting untuk digarisbawahi adalah, hasil investasi akan berbanding lurus dengan tingkat resiko yang ada.

Ada lebih dari 90 manajer investasi di Indonesia yang mengelola dana dari lebih 800 ribu investor. Manulife sendiri sudah beroperasi 19 tahun di Indonesia, berada dalam top 3 manajer investasi terbesar di Indonesia, dengan lebih dari 200 ribu investor mempercayakan dananya untuk dikelola.