Loenpia Jazz 2017 Akan Digelar di TBRS, Pada 20 Mei

Loenpia Jazz 2017
Kembali akan digelar Loenpia Jazz, dengan tagline “Om Ngejazz Om“, pada 20 Mei 2017 di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Jl Sriwijaya No 29 Semarang.

Loenpia Jazz sebagai nama yang diusung atas dasar semangat keberagaman budaya yang berkembang di Kota Semarang. Budaya peranakan sebagai wujud nyata dari keberangaman. Menjadi acuan untuk mempererat keberagaman budaya yang telah berkembang selama ratusan tahun di Kota Semarang.

Loenpia dikenal sebagai makanan khas Kota Semarang yang Kami angkat sebagai simbol keberagaman budaya di Kota Semarang. Hal ini selaras dengan konsep keberagaman yang telah menjadi budaya didalam musik Jazz. Loenpia Jazz pun diharapakan menjadi salah satu sarana untuk mempererat keberagaman budaya di Kota Semarang yang dikomunikasikan dalam musik Jazz. Unity in Diversity. Menjadi barometer dan stimulan seluruh kegiatan kreatif di Kota Semarang yang akan membawa perubahan positif bagi kota serta penghuninya untuk terus melakukan pergerakan / perbaikan dengan ide kreatif. Melanjutkan sinergi kegiatan Loenpia Jazz dengan berbagai pihak yang akan memberi alternatif yang positif dalam membentuk city branding Kota Semarang.

Lewat komunitas Jazz Ngisor Ringin (JNR), Loenpia Jazz ‘manggung’ pertama kali pada tahun 2012 di Taman KB, kemudian dilanjut pada tahun 2013 di Kota Lama, tahun 2014 di Kawasan Pecinan, tahun 2015 di Puri Maerokoco dan terakhir pada tahun 2016 lalu di GOR Jatidiri Semarang. Lima tahun sudah Festival Jazz yang selalu dimeriahkan dengan penampilan puluhan musisi-musisi Jazz Nasional seperti seperti Nita Aartsen, Bintang Indrianto, Endah n Rhesa, Aditya Sofian, Adrian Adi Oetomo, Dewa Budjana, The Groove dan berbagai komunitas musik Jazz dari berbagai daerah.

Foto foto gelaran sebelumnya.
Loenpia Jazz 2014LJ 2014, Pecinan.

Loenpia Jazz 2015LJ 2016, Puri Maerakaca.

Loenpia Jazz 2016LJ 2016, Jatidiri.

Di tahun ke-6 ini Loenpia Jazz 2017 akan diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2017 di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang. Taman Budaya Raden Saleh adalah taman budaya yang didirikan pada tahun 1998, yang awalnya bernama Museum Raden Saleh. Kawasan ini direncanakan menjadi kawasan budaya yang mampu menampung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan berbagai macam kebudayaan di Kota Semarang. Hal ini yang mendorong kami dalam menentukan tema Loenpia Jazz 2017 yaitu Mix Culture. Semarang sepanjang sejarah dikenal sebagai kota dengan tradisi peranakan yang kuat, berbagai macam jenis dan asal budaya terdapat di Kota Semarang.

Menurut Keputusan Mendikbud No 0221/0/1991 tentang Fungsi Taman Budaya sebagai fasilitas publik, salah satunya adalah Tempat diselenggarakannya kegiatan festival budaya. Loenpia Jazz pada pelaksanaannya merupakan festival yang tidak hanya menampilkan pertunjukan musik saja, namun juga menggabungkan kesenian lain seperti seni rupa, seni tari, seni teater dan seni lainnya. Hal inilah yang mendorong kami ingin merepresentasikan dan menegaskan kembali fungsi taman Budaya Raden Saleh sebagai kawasan budaya yang menampung berbagai kegiatan seni di Kota Semarang dengan membagi kawasan menjadi 4 Zona pada Loenpia Jazz 2017 menjadi :
1. Zona Raden Saleh (Seni Rupa)
2. Zona Ki Narto Sabdo (Seni Wayang Kulit)
3. Zona Ngesti Pandhawa (Seni Wayang Orang)
4. Zona Gambang Semarang (Seni Tari)

Sebagai komunitas yang mengikuti perkembangan informasi dan tren terbaru yang berkembang di Kota Semarang maupun di Indonesia, panitia pun mengambil salah satu tren yang sedang hangat dibicarakan. Salah satu tren yaitu celetukan “Om Telolet Om” yang kemudian diadaptasikan untuk menjadi tagline Loenpia Jazz 2017 “Om NgeJazz Om”.

Kategori: Event .
One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *