Surau Budaya, Momentum Pergerakan Kebudayaan di Semarang
Sejumlah musisi, seniman dan juga budayawan dari berbagai kota bertemu dalan “Surau Budaya“. Mengambil lokasi di taman BILD Photospot Jalan Rinjani 3 A Semarang, Minggu (1 Juni 2014). Surau budaya yang niat awalnya hanya launching album musik jazz, Titik Balik dari AbsurdNation, bergerak menjadi sebuah momentum pergerakan era baru kebudayaan di Kota Semarang.
Budayawan kondang dari Semarang Prie GS, Kiai kharismatik Pemimpin Pondok Pesantren Al Ishlah Meteseh Semarang KH Budi Harjono, budayawan dari Pati sekaligus Pemimpin Orkes Puisi Sampak Gusuran Anis Sholeh Ba’asyin, dan juga hadir Beben Supendi Mulyana atau Beben Jazz, pendiri Komunitas Jazz Kemayoran meramaikan acara Surau Budaya ini.
Prie GS: “…Keotentikan itu rejeki terbesar kita, keotentikan itu beyond fisik…”
Beben Jazz (Beben Supendi Mulyana), pendiri Komunitas Jazz Kemayoran bercerita tentang pergeseran sejarah musik, “… Hasil kreasi orang kulit hitam di Amerika akhirnya menjadi musik yang namanya blues, blues bertemu dengan harmoni eropa, akhirnya menjadi jazz, blues menjadi populer di tahun 1912 ketika W.C. Hendy, membawakan lagu direkam namanya Memphis Blues, dan rekaman Jazz pertama kali tahun 1917…”
Anis Sholeh Ba’asyin: “…Anda rekam semua musik tradisional di Jawa, anda buat sejarahnya, kemudian direkam ke dalam CD, dan CD CD tersebut diserahkan ke sekolah sekolah, ke lembaga lembaga kebudayaan yang ada, sehingga semua anak yang ingin belajar musik tradisional, bisa punya referensi referensi itu, hingga menjadi sumber inspirasi mereka ketika mereka mendengar musik. Demikian juga teater, puisi atau semua cabang, mengapa semua itu tidak dibuat? Saya malah melihat, musik semacam ini dibuat dan dijual di Amerika… Kita sendiri malah sibuk dengan hal hal lain yang tidak penting…”
Pembacaan puisi Ziarah Cinta oleh Kiai Budi Harjono, diiringi oleh AbsurdNation dan Tari Sufi.
Nanda Goultom berharap, Surau Budaya ini bisa menjadi gelaran rutin dengan tema berbeda serta mengajak lebih banyak pelaku budaya dan menciptakan inovasi baru melalui sinergi dengan agenda-agenda kebudayaan kota Semarang. “Kami harapkan event ini menjadi ‘forum rautan’ untuk menajamkan pensil masing-masing pelaku, guna membentuk barikade perkembangan budaya,” kata vokalis AbsurdNation ini.
Apik kabeeeh! Grup ben e yo apik!