465 Tahun Kota Semarang, Terus Membangun Wujudkan Masyarakat Sejahtera
Hari ini [2 Mei 2012] tepat Kota Semarang berumur 465 tahun. Umur yang sudah matang bagi sebuah kota. Kota Semarang adalah salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah yang mengalami perkembangan pesat setelah pendudukan Kolonial Belanda pada 1918, terletak di pantai utara Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 37.366.838 Ha atau 373,7 km2. Mempunyai visi: Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera.
Letak geografi Kota Semarang yang strategis menjadikan kota Semarang sebagai koridor pembangunan Jawa Tengah. Sejarah perencanaan Kota Semarang dalam kurun waktu 1900 – 1970 merupakan bagian penting dari sejarah perencanaan kota Indonesia. Kota Semarang diadikan kota yang menjadi eksperimen perencanaan kota modern di eropa.
Perkembangan Kota Semarang dapat kita lihat pada kawasan pusat kota, dimana terjadinya peningkatan perkembangan fisik spasial kota, pemanfaatan ruang kota maupun aktifitas kota seperti pada sektor perdagangan dan industri.
Berakumulasinya berbagai fungsi utama Kota di Kawasan Pusat kota ini, tidak hanya didukung oleh letak Kota Semarang secara geografis, tetapi juga berfungsinya elemen kota seperti Pelabuhan Tanjung Emas yang menempati peringkat keempat terbesar dalam arus bongkar muat. Selain pelabuhan, jaringan transport darat (jalur kereta api dan jalanan), serta transportasi udara, adanya Bandara Ahmad yani yang merupakan potensi bagi simpul transpor regional Jawa Tengah dan kota transit Regional Jawa Tengah.
Aktifitas perdagangan dan perindustrian di Kota Semarang dalam hal ini telah memberikan pengaruh sangat besar dalam perubaan fisik spasial kota, seperti terbentuknya pusat kota yang dikenal dengan alun alun sebagai pusat administrasi kolonial Belanda dan pusat perdagangan yang sampai sekarang masih ada dan menunjukkan perbahan baik dari segi intensitas kegiatan maupun perubahan fisiknya.
Sesuai fungsi kota, sebagai koleksi dan distribusi barang dan jasa, maka keberadaanpusat perdagangan dan jasa komersial diharapkan ampu melayani seluruh kawasan pemukiman wilayah kota, baik yang telah berkembang ataupun kawasan baru yang akan berkembang.
Perkembangan Infrastruktur
Hingga tahun 2012, perkembangan pembangunan infrastruktur sangat signifikan. Utamanya di jantung Kota. Seperti Kawasan Simpanglima, yang kini sudah tertata apik. Jika dulu hanya sebatas pedestrian melingkar, kini area pendistribusian diperlebar hingga 8 meter, dilengkapi dengan jogging track, lavatory, serta dua arena olahraga bola basket dan voli. Pohon yang dulu tak teratur, kini diganti dengan susunan yang lebih rapi dan rimbun. Di kawasan jalan pahlawan juga kini tampak kencar kencar.
Ruang publik tersebut kini menjadi jujugan anak anak muda untuk sekedar nongkrong menikmati keindahan Kota Semarang. Jalur pedestrian di area tersebut menjadi lebih lebar, keramik bermotif memiliki keindahan tersendiri. Lampu lampu kota tersusun rapi menambah keindahan jalan utama jantung Kota Atlas. Kondisi itu sangat berbeda jauh dengan dua atau tiga tahun sebelumnya. Jelas ini sebuah kemajuan.
Pembangunan pedestrian tidak hanya di jalan pahlawan, tatanan serupa juga terjadi di jalan Pandanaran dan Pemuda. Tak cukup sampai di situ, penataan pedestrian juga sedang dikerjakan di jalan Gajah Mada, menyusul Thamrin dan Depok.
Pencapaian pembangunan agar kota ini setara dengan kota metropolitan lainnya, tidak hanya dari segi infrastruktur jalan protokol. Untuk mengatasi rob dan banjir, kini sedang dibangun Waduk Jatibarang dan normalisasi Kaligarang atau Banjir Kanal Barat.
Biaya pembangunan fisik Waduk Jatibarang mencapai 560 Miliar. Sementara normalisasi Kali Garang / Banjir Kanal Barat senilai 289 Miliar, rehabilitasi Bendung Simongan sebesar 37 Miliar, dan pekerjaan fasilitas pemantauan banjir sekitar 3 Miliar. Keseluruhan dana tersebut berasal dari pinjaman JICA (Japan International Cooperation Agency).
Target pembendungan waduk diharapkan selesai Oktober 2013. Sehingga Januari 2014, diharapkan Waduk Jatibarang sudah bisa difungsikan. Pembangunan waduk jatibarang menjadi salah satu upaya penanganan beberapa masalah yang terjadi di daerah Semarang dan sekitar. Waduk ini memiliki daya tampung 2.6 Juta meter kubik dan dapat mengurangi debit banjir hingga 170 m3/detik. Progres pembangunan kini encapai 40,6%.
Waduk Jatibarang untuk mengatasi banjir di kawasan Semarang bagian tengah dan barat. Sementara untuk rob dan banjir di wilayah semarang bagian timur dan utara diatasi dengan Polder Banger. Saat ini masih dikerjakan dan target selesai pada tahun2013 mendatang. Dana pembangunan mendapat bantuan dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Sementara pengentasan banjir di wilayah perkotaan, Pemkot Semarang mengatasinya dengan sistem pompanisasi dan perbaikan drainase. Ada 33 unit pompa yang tersebar di sejumlah titik. Terbukti efektif, saat hujan genangan air cepat surut.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan penyangga, pemkot juga melakukan perbaikan dan peningkatan akses jalan. Ini membuktikan perhatian Pemerintah Kota Semarang dalam pembangunan sangat merata. Jika tahunsebelumnya pembangunan difokuskan di Kawasan Perkotaan, kali ini pembangunan akan diprioritaskan di wilayah pengembangan atau kawasan penyangga.
Persentasenya 60-40 persen. Keinginan Pemkot Semarang dalam memajukan perekonomian dan menyejahterakan rakyat juga terlihat dalam revitalisasi sejumlah pasar tradisional. Beberapa pasar sudah masuk dalam agenda pembangunan pemkot, seperti pasar bulu yang akan dilakukan Mei ini. Pasar karangayu, Rasamala, dan kawasan Tugu dan Mijen. Dan belum lama ini pasar sampangan menjadi bukti perhatian pemkot kepada pedagang kecil. Meski Bangunan berkonsep modern, namun sistem jual beli masih seperti pasar tradisional.
Mendapat Penghargaan
Kinerja Pemkot Semarang dalam menyelenggarakan tugas tugas pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan juga mendapat pujian dari Kementerian Dalam Negeri terbukti pada peringatan Hari Otonomi Daerah ke XVI tahun 2012, untuk kedua kalinya Pemerintah Kota Semarang mendapatkan penghargaan EPPD dari mendagri, langkah inovasi program penanggulangan kemiskinan dan pengangguran melalui Gardu Kempling juga mendapatkan IGA Awards dari Mendagri. Berbagai penghargaan itu semakin meneguhkan seluruh aparatur Pemkot untuk bekerja lebih baik dalam melayani masyarakat. Dirgahayu Kota Semarang.
Dirgahayu Kota Semarang…
Ayo Wisata Ke Semarang