Muda Berbudaya, Lestarikan Budaya dan Kearifan Lokal
Memeriahkan ulang tahun Gedung Kesenian dan Cagar Budaya Sobokartti yang ke 83, diselenggarakan berbagai penampilan kesenian selama dua hari berturut-turut, 6-7 Desember 2014. Ulang tahun Gedung Kesenian Sobokartti yang ke 83 ini bertemakan “Muda Berbudaya”, dengan harapan dapat mengajak anak-anak muda khususnya di kota Semarang untuk peduli dan ikut melestarikan Budaya serta kearifan lokal.
Kesenian yang ditampilkan antara lain tari tradisional oleh anak-anak dan remaja tari sobokartti. Dilanjutkan pementasan wayang oleh dhalang-dhalang cilik dari Sobokartti. Ajisaka Holanda Putra, Salah satu dhalang cilik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar, tampil dengan penuh percaya diri, diiringi karawitan yang juga dimainkan oleh teman-temannya di Sobokartti.
Pada hari kedua, ada penampilan tari warak, sebagai ikon kota Semarang, kemudian dilanjutkan pementasan kesenian lainnya hingga sore hari. Kegiatan ini dimeriahkan juga oleh komunitas-komunitas di Semarang, seperti Pameran sejarah oleh Lopen Semarang, Pameran Wayang oleh Koboy, penampilan dari Jazz Ngisoringin, dan lainnya.
Pada puncak acara kembali ditampilkan berbagai kesenian seperti Tari Gambyong untuk menyambut tamu yang hadir, Bambangan Cakil, dan ada kejutan dari para pengurus sobokartti yang tampil sebagai Punokawan di sela-sela acara. Acara ditutup dengan Pagelaran Wayang oleh Dhalang Ki Paryadi dan Ki Madiono. Hadir juga pak walikota Semarang, Hendrar Prihadi yang ikut serta mengisi babak Limbuk Cangik bersama kedua Dhalang malam itu. [Semarang, 8 Desember 2014].
Foto oleh: Agus Budi Santoso.