Menjelajahi Bangunan Bersejarah Dengan Semarjawi

Dek atas bus semarjawiSemarjawi namanya, singkatan dari Semarang Jalan Jalan Wisata. Memiliki warna merah menyala, bus ini memiliki dua dek atau istilahnya bus tingkat.

Di tingkat atas bus ini, pengunjung diharapkan dapat menikmati pemandangan kota dan kekayaan wisata. Di dek bawah, pengunjung dapat duduk santai sembari menikmati hembus angin.

“Asyik ya ternyata bus wisata ini. Saya jadi gemes ingin berfoto selfie,” terang seorang peserta tur, Dodi Wahyudi sembari meraih kamera ponselnya, Sabtu (3/1).

Mendapat undangan berwisata menggunakan bus ini bersama Komunitas Penggiat Wisata Kota Semarang, ia bersuka cita datang. Baginya, ini adalah pengamalan pertama yang tak terlupakan, apalagi bus ini belum dirilis secara resmi untuk digunakan publik.

Berbeda dengan Anindya Liani yang tertarik mengikuti tur karena ingin merasakan sensasi naik bus dengan atap terbuka. Meski cuaca Sabtu pagi itu agak gerimis, namun ia tidak ragu untuk memilih dek atas yang tidak beratap. “Saya ingin melihat langsung dan merasakan angin serta tidak ingin terhalang momen apapun saat memotret,” tukasnya.

Bangunan bersejarah Semarang

Bangunan tua di semarang

Bustram Semarjawi

Alhasil, dalam sekitar 30 menit tur, memori kamera SLR-nya hampir penuh. Pemandangan Kota Lama, Tawang, polder hingga gedung-gedung bersejarah memenuhi kapasitas memorinya. Pengelola tur Angga mengakui jika bus yang digunakan ini merupakan hibah dari Telkomsel untuk Pemkot Semarang. Sesuai namanya, bus digunakan hanya untuk kepentingan wisata.

“Namun sementara kami hanya berkeliling Kota Lama dulu. Setelah nanti perizinan dirampungkan, trayek wisata akan ditambah berkeliling ke Tugu Muda, Sam Po Kong dan juga Museum Ranggawarsita,” terangnya. Karena belum dirilis secara resmi ke publik, pihaknya belum mematok harga tertentu untuk sekali tur. Diakui, selama ini pihaknya hanya menerima paket wisata sekali jalan dengan anggaran antara Rp500 ribu hingga Rp750 ribu.

Dana itu dialokasikan untuk anggaran operasional seperti membayar BBM, biaya sopir dan pemandu wisata. Untuk sementara, target awal adalah pelajar SD dan SMP sembari mereka belajar wisata sejarah kota ini.
“Karenanya kami menggandeng Penggiat Wisata agar dapat ikut membantu mempromokan program kami ini sekaligus berharap ada kritik saran yang membangun terkait bustram Semarjawi ini,” tukasnya. [Akun Twitter Bustram ini, @semarjawi]

2 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *