Batik Semarang 16

batik 16Workshop Batik Semarang 16:
Jl Bukit Kelapa Hijau V Blok BE No. 1-2, Bukit Kencana Jaya, Tembalang-Semarang
Nomor Telepon 02476483797
Kp Sumberejo Meteseh Tembalang Semarang
Nomor Telepon: 02470788692
Mobile: 0811289444 – 70788692
Website:
Email: umi[at]batiksemarang16.net

Showroom Batik Semarang 16:
– Dekranasda Jawa Tengah Jl Pahlawan No 4 Semarang, yang berlokasi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Klub Merby Jl MT Haryono (Mataram) 653 Semarang
– Carrefour DP Mall Jl Pemuda 150 Semarang

Batik Semarang 16 merupakan batik dengan motif dan ragam hias yang mengambil artefak dan kekhasan Kota Semarang. Dengan beragam tema, dari khazanah eksotika Kota Lama Semarang, flora fauna khas, dunia kuliner, hingga kisah-kisah legendaris yang ada di setiap tempat di Semarang.

Motif-motif Batik Semarang 16
Proses penciptaan motif Batik Semarang 16 umumnya terinspirasi oleh artefak dan landmark yang ada di Kota Semarang seperti Lawang Sewu, Gereja Blenduk, Tugu Muda, Blekok Srondol, dan pohon asam. Beberapa di antaranya bersifat sangat personal, tepatnya berdasarkan pengalaman pribadi desainernya. Dalam banyak segi, itulah yang menjadi daya tarik motif dan ragam hias Batik Semarang 16.
Motif Batik Tugumuda Kekiteran Sulur: Motif batik ini menggambarkan Tugumuda yang dikelilingi sulur atau tanaman menjalar. Pola ini terinspirasi pembangunan Tugumuda sebagai monumen Pertempuran Lima Hari di Semarang. Peringatan Pertempuran Lima Hari ini masih terus diperingati dan ditunggu-tunggu oleh warga Semarang. Motif ini menyimbolkan semangat kepahlawanan.
Motif Batik Lawangsewu Kekiteran Asem: Motif ini juga merupakan motif varian dari Tugumuda Kekiteran Sulur. Pada motif ini, ikon yang ditampilkan adalah Lawangsewu, bangunan bersejarah di Kota Semarang. Motif ini melambangkan semangat pelestarian warisan budaya dan juga pelestarian lingkungan.

Pameran Di Lawangsewu: Fashion Show bertajuk “Smaradhana Batik Semarang ing Lawang Sewu” pada 2 Mei 2008 yang menghadirkan desainer dari APPMI Jawa Tengah, APPMI Jakarta, APPMI Jabar, dan APPMI Bali yang semuanya mengekplorasi kreasi dari Batik Semarang 16. Para desainer itu adalah Anne Avantie, Jeanny Ang, Oka Diputra, Ali Kharisma, Ferry Sunarto, Tejo Nogo Laksono, Rudi Chandra, Defrico Audy, Taruna Kusumayadi, Lenny Agustin, Gregorius Vici, Inge Tjoe, dan Kesdik Tur Wiyono.

Fashion Show Batik Semarang Fashion show di Marcopolo Hotel Lawangsewu Fashion Show Smaradhana Batik Semarang ing Lawang Sewu

Pameran di Davao City, Filipina, Marcopolo Hotel: Batik Semarang 16 menggelar fashion show di Marcopolo Hotel, Davao City, Filipina, 31 Juli 2009. Acara itu diselenggarakan Konsulat Jenderal RI di kota tersebut, dan diperagakan oleh model-model dari Filipina. Pameran ini atas undangan KJRI Davao City. Dalam pameran tersebut, ketertarikan masyarakat Filipina terhadap batik sangat besar.

Proses Pembuatan Batik:

  • Menggambar Motif: Setelah ada gagasan mengenai suatu motif, proses selanjutnya adalah membuat gambarnya di atas kertas dengan pensil sebelum dipertebal dengan bolpoin yang nantinya akan dialihkan ke atas kain putih.
  • Mencanting: Salah satu proses terpenting dalam pembuatan batik tulis adalah pencantingan, yaitu membubuhkan lilin pada kain untuk menangkal warna. Proses ini membutuhkan keterampilan khusus. Untuk selembar kain, proses pencantingan bisa lama sekali tergantung motif dan ragam hiasnya. Proses yang tak sederhana itulah yang membuat nilai batik tulis sangat tinggi.
  • Proses Cap: Salah satu proses pembuatan batik adalah membubuhkan lilin sebagai penangkal warna dengan panel cap dengan motif tertentu. Hasilnya disebut batik cap dan proses ini lebih cepat dari batik tulis.
  • Pewarnaan: Salah satu tahap dalam proses pewarnaan, bahan pewarna dari Batik Semarang 16 ini menggunakan bahan bahan pewarna alami..
  • Melorod: Melorod atau membersihkan lilin batik yang sebelumnya dipakai sebagai penangkal warna dengan air mendidih.
  • Menjemur Kain: Kain-kain yang baru saja mengalami proses pewarnaan dijemur dalam tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung. Setelah dijemur kain batik siap dipasarkan.
6 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *