PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) meluncurkan layanan BRILink yaitu layanan keuangan tanpa kantor (Branchless Banking). Program ini merupakan inovasi dalam mempermudah akses kepada masyarakat yang belum terlayani oleh bank. “Layanan BRILink ini merupakan sebuah inovasi dalam dunia keuangan khususnya perbankan untuk mempermudah akses kepada masyarakat yang belum memiliki layanan perbankan. Berupa layanan keagenan BRI dengan melibatkan nasabah untuk memberikan pelayanan bank tanpa kantor (Branchless Banking). Layanan BRILink dapat memudahkan masyarakat untuk pembayaran listrik, telepon, angsuran, pulsa dan transfer melalui mesin EDC agen,” kata Kepala Kanwil BRI Semarang Achmad Chairul Gani di sela peluncuran BRILink di Purwodadi pekan lalu.
Gani mengemukakan layanan berbasis keagenan ini menjadi perpanjangan tangan bank di daerah terpencil. “Ini merupakan program BRI secara nasional, yang serentak diluncurkan pada saat ini. Semua orang bisa menjadi agen BRILink. Syaratnya individu yang telah memiliki usaha minimal 2 tahun ataupun badan usaha yang tidak memiliki badan hukum, serta memiliki usaha permanen dan dikenal baik oleh masyarakt setempat,”ujarnya.
BRI kemudian akan memberikan nomor pada setiap agen BRILink yang nantinya akan dipasang di lokasi usaha. Nomor keagenan ini dapat dicek secara langsung melalui handphone. “Hal ini berdasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia No 16/12/DPAU/2014 tentang Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital (LKD) dalam rangka keuangan inklusif melalui Agen Layanan Keuangan Digital Individu. Nantinya para agen memperoleh keuntungan dari biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah,” tutur Achmad.
Layanan tersebut bisa dimanfaatkan seluruh lapisan masyarakat, baik yang sudah menjadi nasabah BRI maupun yang belum. “Ke depan program ini akan terus kita tingkatkan. Saat ini di Kanwil BRI Semarang sudah terdapat 1.755 agen, kalau secara nasional 9.500 agen. Kita berharap secara nasional hingga akhir tahun bisa mencapai 15 ribu agen,” katanya. [15 Desember 2014]