Desain Grafis, Jadikan Ambisi Tidak Sekedar Profesi atau Hobi

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir ini, profesi desainer grafis sudah semakin menurun valuenya dimata masyarakat umum, terutama para pengguna jasa kreatif. Hal ini disebabkan karena makin banyaknya desainer pemula yang berkualitas kerja dibawah standard kompetensi dan ekspektasi para klien. Begitu banyak mahasiswa yang mengambil mata kuliah DKV karena alasan peer pressure dan tren sehingga tidak jarang ditemui performa mereka di dunia industri pun kurang bisa diandalkan. Itulah sebabnya melalui event ini, para desainer pemula dan mahasiswa DKV diajak untuk berintrospeksi lagi terhadap pilihan yang sudah mereka ambil, sekaligus mengingatkan mereka akan softskills yang harus mereka miliki jika ingin bertahan lama di industri ini.

Keynote speaker M Reza Tarmizi Hipmi Jateng

Peserta yang menghadiri acara ini mulai dari kalangan kampus yang memiliki jurusan Desain Komunikasi Visual ( DKV ) UNNES, UDINUS, UNIKA, dan Jurusan Komunikasi UNDIP. Selain itu juga dihadiri dari kalangan anak muda pelaku industri kreatif yang berbasis desain, illustrasi dan periklanan di Semarang. Tercatat beberapa komunitas berbasis industry kreatif yang memiliki upcoming event di agenda kota semarang kedepan turut hadir meramaikan dan mempromosikan kegiatan mereka, seperti Jazz Ngisoringin dengan Loenpia Jazz 2014, Hello Karimun dengan Susur Karimunjawa, Lopen Semarang dengan KKSNnya, dan Komunitas Sosial Media Semarang dengan RembugSocmednya. Tercatat 161 orang menghadiri acara yang berlangsung mulai pukul 14.00-18.30 ini.

Adam Muda Klinik desainAcara berlangsung santai, cair dan sangat guyub. Berlangsung di JDC Java Design Center, Imam Bonjol Semarang, pukul 14.00 tepat, dibuka Pak M Reza Tarmizi selaku ketua Hipmi Jateng, yang memaparkan potensi industri kreatif di Indonesia dan Jawa Tengah yang sangat luar biasa, sayangnya ini masih belum tergali dengan baik saat ini. Dilanjutkan dengan pemaparan oleh narasumber pertama Adam Muda, tentang pengalaman dia dan Klinik Desain berbisnis di industri kreatif dari kota Semarang, tentang pentingnya berkolaborasi antar lini industri kreatif yang muaranya adalah memberi manfaat untuk membuat kota menjadi lebih baik untuk warganya.

Bima ShawSelanjutnya Bima Shaw, founder Bima Shaw Creative Design Inch dan juga ketua ADGI ( Asosiasi Desain Grafis Indonesia ) Chapter Jakarta ini membagikan tips dan pengalaman dia jatuh bangun mengelola klien mulai dari awal tahun 1997 hingga sekarang, tercatat seperti BSD City, BCA, Sinarmas grup pernah menggunakan keahlian dia dalam menggarap materi brand identity mereka. Bima Shaw memaparkan materi “Desain Grafis, jadikan ambisi tidak sekedar profesi atau hobi saja”. Praktisi industri kreatif ini mengharapkan agar mereka yang berniat bergerak di bidang ini bersiap siap lebih awal dengan membangun portfolio sedini mungkin sejak duduk dibangku kuliah. Karena menurutnya, secara umum kualitas SDM anak muda di bidang kreatif ini agak menurun kualitasnya, karena kurikulum desain grafis, maupun attitudenya sendiri yang seringkali merasa cukup dengan menguasai software software desain grafis.

Peserta designers speaks

Acara Designer Speaks ini pertama digelar di Bandung pada 26 April lalu, di Semarang merupakan roadshow kedua, dan berikutnya akan digelar di Bali pada 17 Mei mendatang. [Semarang, 11 Mei 2014]

Kategori: Event .
One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *