Industri Pariwisata Harus Optimalkan Social Media
KARANGANYAR GUNUNG – Pelaku industri pariwisata akan ditinggalkan pasar jika tidak memanfaatkan teknologi internet dalam berpromosi.
Hal itu disampaikan pakar desain grafis Adam Muda dalam Pembinaan SDM Pariwisata yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang di Water Blaster, Selasa (15/9). Menurutnya, seluruh elemen wisata harus dapat memanfaatkan kekuatan internet dalam mengenalkan produk wisatanya.
“Dari 256 juta populasi Indonesia, sepertiga di antaranya sudah mengenal dan menggunakan internet dimanan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia mencapai 9 persen per tahun,” terangnya.
Peluang inilah yang semestinya dioptimalkan. Karakter media online, diakuinya berbeda dengan karakter media konvensional seperti majalah ataupun koran. Media cetak memang dapat dibaca dan dipelajari namun bersifat linier. Adapun media online harus dicari (searching), di-scanning dan bersifat random.
“Jika kita membaca informasi melalui internet saat ini belum tentu akan langsung berdampak namun bisa ditelaah atau diingat setelahnya. Tapi inilah kelebihan internet selain penyebarannya yang luas dan bisa serempak dalam satu waktu,” tukasnya.
Praktisi internet dan pengamat social media Sofyan R menambahkan jika memanfaatkan socmed dapat berimbas positif bagi pencitraan obyek atau destinasi wisata. Pasalnya wisata sangat berhubungan erat dengan pengalaman kenangan. Namun demikian, pengelola obyek wisata harus konsisten untuk terus melakukan inovasi baik dari sisi pemasaran maupun produknya. Konten yang terus berubah dari sisi inovasi, juga menjadi daya tarik yang dapat dioptimalkan.
“Pengunjung obyek wisata selalu ingin mendapatkan pengalaman (experience) baru saat berwisata sehingga kita bisa menciptakan story telling dengan menggali potensi lokal obyek tersebut lalu mengemasnya dalam materi promo online,” imbuhnya.
Kabid Industri Pariwisata Disbudpar Giarso Sapto mengakui pembinaan diberikan kepada praktisi dan sumber daya bidang pariwisata. Diakuinya, saat ini sudah masuk era digital dimana hampir semua informasi sudah dapat diperoleh melalui internet.
“Dengan mengoptimalkan internet, promosi pariwisata Kota Semarang saya yakin lebih baik lagi. Memang ada kendala di bidang pendanaan, tapi itu bisa diminimalisasi, promosinya tidak harus mahal,” pungkasnya. Hid
Saatnya industri pariwisata di Semarang dikenal di dunia
sangat patut memang industri pariewisata untuk mengoptimalkan sosial media sebagai wadah informasi, mengingat pengguna sosial media yang kian banyak.