Lunpia Semarang, Warisan Budaya Nasional Tak Benda
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Lunpia Semarang sebagai Warisan Budaya Nasional Tak Benda, 17 Oktober 2014. Hal itu merupakan kabar gembira bagi warga kota Semarang, mengingat usianya yang sudah ratusan tahun. Makanan khas tersebut ditemukan pada tahun 1870 oleh pasangan Tjoa Thay Joe dan Mbok Wasi.
Lunpia Delight merupakan anak kandung Lumpia Mataram, khususnya dari urutan silsilah Maestro Chef Tan Yok Tjay. Dikelola oleh puterinya Cik Me Me, Lunpia Delight tampil dengan konsep dan ramuan resep serta wajah yang baru. Slogan yang dipasang adalah Lunpia Delight, Semarang Authentic Taste, Lumpia asli Semarang dengan cita rasa yang menyenangkan.
Setahun berdiri, Lumpia Delight hadir lewat Cafe Lumpia dengan dapur terbuka, sehingga pengunjung bisa melihat proses pembuatan secara langsung. Sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia MUI telah didapat dengan nomor registrasi 15100013431214. Lunpia Delight juga menyiapkan program khusus yang digelar tiap tahun, seperti Tradisi Budaya Ramadhan Lunpia Delight dan berbagi untung dalam keberuntungan, yaitu berbagi hadiah dengan cara diundi. Di ulang tahun pertama ini, sekaligus sebagai syukuran atas ditetapkannya Lumpia Semarang sebagai Warisan Budaya Tak Benda, Lunpia Delight juga mengenalkan menu baru yakni Lunpia Fish Kakap.