Sipil Masuk Desa merupakan salah satu kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi DIII Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang dibimbing oleh Para Dosen. Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah terjun dalam rencana membangun desa dan ikut dalam upaya memandirikan masyarakatnya. Desa yang menjadi sasaran kegiatan ini yaitu Desa Kalikurmo Kecamatan Beringin Kabupaten Semarang.
Rangkaian kegiatan Sipil Masuk Desa ini telah dimulai dengan kegiatan Seminar Rakyat pada akhir 2013 lalu di Aula Desa Kalikurmo yang mengundang Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk membuka rangkaian pengabdian ini sekaligus sebagai Pembicara dalam Seminar tersebut. Tujuan dari Seminar Rakyat adalah sebagai sosialisasi program ini dan juga untuk memacu masyarakat dalam memunculkan permasalahan yg dialaminya meskipun telah dilaksanakan survey Pra Seminar Rakyat. Hasil Seminar Rakyat tersebut, Ganjar Pranowo mendukung penuh kegiatan Pengabdian Masyarakat Sipil Masuk Desa ini dan Tim diminta membuat prototype perencanaan pembangunannya untuk selanjutnya diajukan ke Gubernur agar disupport secara kebijakan dan anggaran. Fokus yang dikerjakan meliputi Pemenuhan kebutuhan air, dan pengolahan air bersih karena di Desa tersebut sumber air sangat asin sehingga masyarakat mengandalkan air dari air sungai tuntang yang juga belum semua Dusun di Desa itu terpenuhi.
Menjelang Pelaksanaan Pembangunan infrasturktur ini, Panitia kembali mengadakan kegiatan yang menunjang terlaksananya seluruh rangkaian Program Sipil Masuk Desa yaitu Pelatihan Pengelolaan Air Bersih yang dilaksanakan pada tanggal 10-11 Mei 2014 di Aula Desa Kalikurmo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Pelatihan ini menghadirkan Ir. Hiryam dari Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Provinsi Jawa Tengah dan Nur Triwayanto selaku Ketua Asosiasi PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) Kabupaten Semarang. “Pelatihan ini sangat penting dan bermanfaat untuk masyarakat, para Dosen, bahkan kami mahasiswa penyelenggara karena teknis lapangan dalam rangka menjaga agar keterbutuhan air bersih tetap terpenuhi diajarkan dalam pelatihan ini. Jadi ketika ingin membangun infrastuktur yang digunakan sebagai penunjang penyedia air bersih tidak hanya memperhitungkan rencana pembangunannya tetapi juga pasca itu yang justru jauh lebih penting karena harapan kami ini dapat berlangsung dalam jangka panjang yang juga nanti dapat dikelola sendiri oleh masyarakat” – tutur Yozan Hendi Pranoto selaku Ketua Panita Sipil Masuk Desa.
Setelah pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengelolaan Air Bersih ini selesai, masyarakat yang mengikuti pelatihan ini menjadi termotivasi dan mendapatkan ilmu baru tentang bagaimana mengelola proses pengolahan air bersih secara prosedural. [Semarang, 13 Mei 2014]


Jamanku kuliah urung usum blog nggo publish kegiatan ngene iki… 😀
semoga trs diberi kelancaran
sangat bermanfaat bagi masyarakat jika direalisasikan
Salut untuk kegiatan mahasiswa yang seperti ini. Memang beginilah seharusnya mahasiswa, berbakti pada masyarakat, bukannya tawuran dan demo anarkis. Sayang yang mengikuti pelatihan orang-orang tua. Seharusnya perlu ditingkatkan lagi pelatihan-pelatihan sejenis untuk kaum muda Semarang. Agar kesadaran dalam menjaga lingkungan menjadi lebih baik.
Saya berharap semoga acara-acara seperti ini rutin diadakan meningat begitu pentingnya peran air bersih bagi kehidupan kita. Juga semoga semakin banyak mahasiswa atau lulusannya terjun ke desa untuk turut serta mengelola desa utamanya demi menciptakan masyarakat pedesaan yang sejahtera.