Wiwitan, Pidato Kebudayaan 2014 Gubernur Jateng Ganjar Pranowo

Poster Wiwitan Pidato Kebudayaan Gubernur JatengWiwitan, Pidato Kebudayaan Gubernur Ganjar Pranowo yang akan dilaksanakan di Wisma Perdamaian, Semarang pada tanggal 06 Januari 2014, pukul 19.00. Di bawah ini adalah pemberitahuan sekaligus undangan untuk menghadiri acara tanpa batasan antara pemerintah dan rakyatnya yang akan dikemas dengan acara yang menyenangkan. Kira-kira bapak Ganjar Pranowo akan melakukan sambutan kebudayaan dalam menjalankan tugasnya di tahun 2014 seperti di bawah ini.

Selamat Tahun Baru 2014

Tahun ini adalah tahun pembuka yang sangat penting. Tahun 2014 adalah tahun fiskal pertama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo – Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko dalam mengemban mandat rakyat Jawa Tengah untuk memimpin proses kepemerintahan di Jawa Tengah periode 2013-2018.

Dalam menjalankan roda pemerintahan ke depan di Jawa Tengah, langkah pertama kerja pembangunan diwujudkan dalam pidato kebudayaan Gubernur Ganjar Pranowo untuk memulai tahun 2014 sebagai tahun infrastruktur. Masalah kerusakan jalan, jembatan maupun infrastruktur sosial pedesaan menjadi prioritas pembangunan tahun pertama untuk menjadi dasar pijakan bagi jawaban kemiskinan dan pengangguran di Jawa Tengah. Melalui pengembangan infrastruktur yang partisipatif, Gubernur memfasilitasi subyek-subyek pembangunan yaitu rakyat Jawa Tengah dan stakeholders lain untuk memfokuskan pembangunan infrastruktur sebagai daya ungkit dan fasilitasi daya hidup perekonomian rakyat jawa tengah yang tersebar dalam setiap kawasan di Jawa Tengah.

Rangkaian dalam proses pidato ini juga ditujukan untuk mengingat kembali keluhuran tradisi Wiwitan Tedhak-Siten melalui internalisasi makna nilai dasar kepribadian dalam identitas kebudayaan yang secara substantif mengajarkan tentang bagaimana laku dialogis atau rembugan antara manusia-manusia-alam dalam pembangunan.

Kapasitas Gubernur di lingkup provinsi Jawa Tengah dalam pola tata kelola hubungan pusat-daerah yang asimetris di Indonesia atau dikenal sebagai corak asymetrical decentralisation memberikan konsekuensi ketatanegaraan. Kendati kapasitas gubernur dibatasi oleh corak otonomi daerah yang berkembang, akan tetapi Gubernur / Wakil Gubernur adalah wakil pemerintah pusat di Daerah.

Dalam kedudukan Gubernur/ wakil gubernur dan realitas sosial yang dihadapi Jawa Tengah, agenda-agenda mendasar dalam pidato Budaya ini juga mengajak bersama dengan seluruh stake-holders tata kelola pemerintahan (dunia akademisi, Perusahaan, Masyarakat ekonomi, masyarakat sipil maupun masyarakat politik) yang ada di Jawa Tengah untuk rembugan dan bergotong-royong mewujudkan Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, Mboten korupsi, mboten ngapusi.

Pidato Kebudayaan ini akan diselenggarakan di Wisma Perdamaian, Semarang 06 Januari 2014 dengan mengundang seluruh Warga Jawa Tengah di bawah pemerintahan Jawa Tengah.

Author: Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *