Minggu Pagi Kerja Bakti di Kota Lama
Launching Kawasan Kota Lama Semarang sebagai destinasi wisata baru di Jawa Tengah tidak bisa berhenti hanya di seremonial. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah untuk membuat Kota Lama semakin cantik dan dilirik wisatawan.
Salah satu yang mengundang keprihatinan di kawasan Little Netherland ini adalah persoalan kebersihan. Sejumlah spot nampak kumuh, sampah berserakan, atau penuh coret-coretan vandalisme.
“Satu hal yang mutlak di suatu destinasi wisata adalah kebersihan. Kalau Kota Lama bersih tentu akan lebih cantik di pandang,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Jumat (15/1/16).
Oleh karena itu, Ganjar bersama komunitas-komunitas anak muda di Semarang menggelar kegiatan bersama bersih-bersih Kota Lama. Acara bertajuk “Reresik Rembug Kota Lama” ini berlangsung pada Minggu (17/1) pagi dengan meeting point di Taman Sri Gunting.
Mulai pukul 06.00, komunitas-komunitas berkumpul di Taman Srigunting. Dari situ, mereka bergerak menuju titik-titik yang telah ditentukan untuk membersihkan sampah yang ada di sana.
“Saya mengajak semuanya saja, baik komunitas, warga setempat, pemilik usaha di Kota Lama dan seluruh stakeholders untuk kerja bakti bareng. Mari buat Kota Lama jadi bersih,” papar Ganjar.
Koordinator Lapangan Reresik dan Rembug Kota Lama Sunu D Wibiakso mengatakan, kegiatan ini dibuka untuk umum. Setiap komunitas yang ingin terlibat diharapkan mendaftar pada dirinya. Sunu bisa dihubungi di nomor 082227799191.
“Hingga kini telah terdaftar puluhan komunitas dengan jumlah peserta lebih dari 200-an orang. Selain komunitas juga ada dari sekolah, hotel, instansi, dan perseorangan,” ujarnya.
Kerja bakti akan dilaksanakan di jalan-jalan utama Kota Lama. Dengan titik sasaran diantaranya sepanjang Jalan Letjend Soeprapto, Jalan Kepodang, serta sekitar Taman Garuda dan Polder Tawang.
Usai kerja bakti, seitar pukul 08.30 acara dilanjutkan dengan ngobrol bareng Ganjar Pranowo. Seluruh pihak yang hadir dipersilahkan menyampaikan uneg-uneg, masukan, dan kritik tentang pengelolaan Kota Lama ke depan.
Jika tidak ada aral melintang, dalam ngobrol ini akan hadir juga dari perwakilan Pemkot Semarang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, DPRD Kota Semarang, BPK2L, Forum Kota Lama, akademisi, dan pemerhati sejarah serta budaya.
“Kami mengundang dan mempersilahkan siapapun yang konsen dan merasa memiliki Kota Lama untuk hadir. Semoga kegiatan ini menghasilkan output positif untuk pariwisata dan kemajuan Kota Semarang,” tandasnya.
Hasil kerja baktinya gimana mas Sri..? Aku tunggu liputannya ya, hehe..