Evolusi Cross ke Evercoss Demi Menembus Pasar Internasional

Edward Sofiananda Cross Evercoss
Keterangan Foto, Kiri: Janto Djojo (Marketing Director), Kanan: Edward Sofiananda (Director) PT AIG – Produsen Ponsel Evercoss.

Bangun Pabrik Senilai 1 Triliun di Semarang

Demi mengukuhkan posisinya di kelompok produsen lokal terbesar, PT Aries Indo Global, akan mendirikan pabrik perakitan ponsel (telepon seliler) yang megah seluas 8 hektar di Kota Semarang, Jawa Tengah. Maka untuk merealisasikan kerinduannya itu, dana sebesar Rp 1 triliun pun disiapkan. Dana itu separuh lebihnya berasal dari pinjaman bank, dan sisanya dari kas perusahaan. Diusahakan pula ada investor yang menanamkan modalnya. Pada tahap awal, PT Aries Indo Global akan mengucurkan dana senilai Rp 300 miliar, atau sekitar 30% dari total anggaran investasi untuk membangun pabrik seluas 4 Ha.

Keberanian PT Aries Indo Global tak terlepas dari kinerja penjualan Ponsel Evercoss di pasar lokal. Saat ini, Evercoss tercatat sebagai ponsel merek lokal terlaris di pasar domestik. Data yang dilansir Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Edward menjelaskan, sudah 16 juta unit ponsel Evercoss yang terjual sepanjang tahun 2012. “Rata rata penjualan kami sebesar 1 juta unit sampai 1,5 juta unit per bulan” ujarnya. Edward mengatakan, pembangunan pabrik ini termasuk upaya perseroan untuk memperbanyak penggunaan konten lokal. Di tahun pertama pabrik beroperasi PT Aries Indo Global akan menggunakan komponen lokal hingga setara 20% dari total komponen yang digunakan. Selanjutnya komponen kandungan lokal akan ditingkatkan menjadi 30%.

Menurutnya target penggunaan komponen lokal itu sudah maksimal. Pasalnya komponen ponsel yang sudah diproduksi di dalam negeri baru sebatas tempas ponsel (cashing) dan keypad yang berbahan baku dari plastik dan karet. “Kalau baterai masih import” Katanya. Edward menjelaskan, pasokan komponen yang terbatas merupakan kendala pebisnis yang ingin berproduksi di dalam negeri. Diharapkan pemerintah bisa memberi bentuk dalam keringanan pajak untuk komponen ponsel. Saat ini tarif bea masuk untuk baterai ponsel sebesar 10%. “Strategi kami untuk bisa bersaing dengan pebisnis ponsel lain adalah melakukan efisiensi di sana sini” tukasnya.

Edward mengatakan, Evercoss memiliki 13 hektar lahan di Ngaliyan, Semarang, namun hanya 8 hektar yang dibangun menjadi pabrik. Sisa 5 hektar akan digunakan jika nantinya perlu untuk melakukan ekspansi lagi. “Kalau enggak disiapin lahannya, nanti pas mau ekspansi sudah kadung mahal harga tanahnya” jelas pria 45 tahun itu ketika meluncurkan nama baru Evercoss.

Pabrik yang tergolong besar itu nantinya akan memroduksi 500 ribu unit ponsel per bulan, Itu berarti, akan bisa memasok sekitar sepertiga jumlah ponsel Evercoss tahun ini yang sebesar 1,5 juta unit per bulan. Saat ini pabrik ponsel evercoss masih dalam proses pembangunan. Diperkirakan, pertengahan tahun 2014 pabrik tersebut sudah mulai berproduksi dan dalam tiga tahun ke depan sudah bisa memenuhi permintaan bulanan.

Pabrik ponsel Evercoss akan menyerap kurang lebih 4.000 tenaga kerja. Para pekerja akan memproduksi komponen komponen seperti cangkang ponsel. Dalam waktu dekat, Edwar menyebut pihaknya belum belum akan menerima pesanan dari perusahaan lain. “Buat kami sendiri saja masih kurang, bagaimana mau bikin untuk orang lain?”, terangnya. Pembangunan pabrik ponsel ini dilihatnya bukan dalam rangka penghematan. Ia lebih memilih alasan kebangsaan sebagai dasarnya. “Ini nggak bisa cerita hemat. Ini cerita tentang kecintaan pada bangsa Indonesia”, ujarnya diplomatis. Edward berharap nantinya Evercoss akan memiliki nilai tambah. Ia ingin nantinya Evercoss bisa naik kelas, dari yang saat ini di segmen low-end, naik ke segmen high-end.

Sementara Janto Djojo, Direktur Pemasaran Evercoss, menyatakan kenapa Kota Semarang dipilih. Hal ini karena alasan standar upah yang jauh lebih kecil dibandingkan Jakarta. Jika UMR Jakarta Rp 2.200.000 maka UMR Semarang hanya Rp 1.209.100. Namun Edward ternyata punya pertimbangan dalam memilih semarang daripada daerah lain. “Saya orang Semarang, lahir di Semarang, besar di Semarang. Jadi saya juga ingin ikut memajukan Kota Semarang, juga Jawa Tengah”, ungkapnya sambil tertawa.

Seperti diketahui, PT Aries Indo Global sebagai pemilik merek ponsel Evercoss, yang sebelumnya bernama Cross, kini secara resmi telah berganti nama sejak hari Jum’at, 20 September 2013. Perubahan nama menjadi Evercoss ini dipicu kerinduan PT Aries Indo Global untuk Go Internasional ke pasar asia tenggara.

Spirit go internasional didasari juga oleh realitas pasar smartphone dan tablet yang kian pesat. Pertumbuhan smartphone dan tablet begitu fenomenal. Pasar inilah yang ditangkap sebagai peluang oleh Evercoss. “Evercoss merupakan metamorfosis dari brand yang sebelumnya dikelola secara profesional oleh tim PT Aries Indo global. Tentunya produk dan layanan yang diberikan akan lebih baik dan lebih memuaskan”, jelas Janto Djojo, Marketing Director Evercoss.

Brand baru Evercoss telah diajukan paten penggunaannya di 10 negara Asia Tenggara. Mulai saat ini, produk produk yang dirilis PT AIG akan menggunakan nama Evercoss. Walaupun telah merubah nama menjadi Evercoss, PT AIG tetap mempertahankan hal hal positif dengan kualitas prima yang selama ini sudah melekat di produknya. Selain umumkan perubahan nama, PT AIG juga mengumumkan tengah membangun gadget terbesar di Kota Semarang yang memiliki kapasitas produksi 500.000 unit ponsel per bulan. Pabrik tersebut siap beroperasi di tahun 2014 dan akan memasok sebagian besar perangkat ponsel Evercoss yang akan dipasarkan baik untuk pasar lokal maupun internasional.

Janto juga optimis tahun ini penjualan Evercoss bisa tembus 16 juta unit. Penjualan terbesar perusahaan masih berasal dari ponsel fitur. Komposisi penjualan, 70% ponsel fitur dan 30% ponsel pintar. Cara lain tentunya gencar berpromosi, seperti menjadi sponsor utama acara X-Factor. Janto menambahkan, ada 2 keuntungan yang didapat Evercoss dari strategi promosi, yaitu mendongkrak pencintraan (brand awareness) dan meningkatkan penjualan.

12 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *